Tuesday, December 09, 2008

Usulkan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan

Sabtu, 29 November 2008 10:48 redaksi

BANJARMASIN - Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Ir H Suhardi Atmoredjo, MM, mengungkapkan, untuk tahun 2009 mendatang pihaknya mengusulkan tiga kabupaten untuk pengembangan hutan kemasyarakatan.

"Dari tiga kabupaten yang diusulkan untuk pengembangan hutan kemasyarakatan tersebut, satu telah disetujui Menteri Kehutanan (Menhut) yakni di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)," ujarnya di Sirkuit Balipat, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, kemarin.

Ungkapan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel itu disampaikan disela-sela pencanangan aksi menanam serentak seratus juta pohon tingkat Provinsi Kalsel yang dipusatkan di lingkungan Sirkuit Balipat, Kabupaten Tapin.

Pencanangan gerakan aksi menanam serentak seratus juta pohon dalam rangka peringatan seratus tahun Kebangkitan Nasional tahun 2008 tersebut dilakukan Wakil Gubernur Kalsel, HM Rosehan Noor Bahri, SH.

Menurut Suhardi, lahan untuk pengembangan hutan kemasyarakatan yang telah mendapat persetujuan Menhut tersebut seluas 850 hektar, di Kabupaten HSS, sedangkan yang masih dalam proses di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.

Apabila pengembangan hutan kemasyarakatan ini nantinya berhasil, kata Suhardi, maka sejumlah perusahaan perkayuan yang beroperasi di Kalsel ini nantinya bekerja memanfaatkan kayu yang legal dari hutan kemasyarakatan.

Dia menjelaskan, rencana pengembangan hutan kemasyarakatan itu usulannya dari bupati kepada Menhut dan masyarakat yang ingin mengembangkan hutan kemasyarakatan tersebut terlebih dahulu membentuk kelompok dan setiap kelompok seluas 15 hektar.

Selain pengembangan hutan kemasyarakatan, katanya, untuk menghijaukan kembali sejumlah lahan kritis yang ada di Kalsel ini, untuk tahun 2009 masih ada program lainnya seperti gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (gerhan).

Disamping itu, katanya, melalui gerakan aksi menanam pohon Indonesia yang dilaksanakan serentak di Kalsel dan pihaknya telah menyiapkan setiap kabupaten/kota sebanyak 10 ribu pohon dari berbagai jenis.

Setelah dilakukan penanaman pohon ini, lanjutnya, pihaknya akan berusaha melakukan pemeliharaan dan menjaga pohon yang telah ditanam terutama dari kebakaran.

Menyinggung laju kerusakan hutan dan lahan di Kalsel, dia menyebutkan, saat ini relatif kecil yakni sekitar 1,6 persen, atau berada di bawah rata-rata nasional yang setiap tahun mencapai 1,08 juta hektar.

Sedangkan keberhasilan dari penanaman pohon dari sejumlah proyek yang telah dilaksanakan, dia mengakui, tingkat kematiannya sekitar 40 persen, artinya yang berhasil tumbuh dengan baik mencapai 60 persen. ani/mb05

No comments: