Wednesday, December 17, 2008

Pembangunan Pabrik Migor Tersendat Lantaran Masuk Kawasan Hutan

Rabu, 17 Desember 2008
BANJARMASIN,- Proyek fisik pembangunan pabrik minyak goreng (migor) di Tarjun, Kotabaru, tersendat. Pasalnya, lokasi pabrik pengolahan migor pertama di Kalsel tersebut berada di kawasan hutan. Kepala Dinas Perkebunan Kalsel Ir Haryono mengungkapkan, pembangunan akan dilanjutkan setelah perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW). “Kami memperkirakan awal 2009 sudah beroperasi,” ujar Haryono kepada wartawan di Graha Abdi Persada Gubernuran Kalsel belum lama tadi.

Jika beroperasi normal, paparnya, pabrik migor mampu memproduksi 5 ribu ton CPO per hari. Namun untuk tahap awal hanya 1.000 ton CPO per hari. “Hal ini disebabkan kemampuan penyediaan CPO belum memenuhi,” jelas Haryono.

Dijelaskan Haryono, pabrik CPO yang saat ini beroperasi sebanyak 14 unit dengan kapasitas 610 tandan buah segar (TBS) per jam. Sedangkan yang siap beroperasi 2 unit lagi di Tanah Laut, sehingga total pabrik CPO sebanyak 16 unit. “Dengan tambahan 2 unit pabrik CPO, maka kapasitas yang dihasilkan 670 TBS per jam,” terangnya.

Lantas bagaimana dengan harga kelapa sawit?

Diakuinya, dampak krisis ekonomi global menyebabkan harga kelapa sawit belum begitu menggembirakan. Tapi perlahan sedikit naik dibandingkan ketika awal krisis terjadi. “Sebelumnya harga sawit di tingkat petani Rp660 per kilogram, saat ini meningkat mencapai Rp1.000,” terangnya lagi.

Dia mengharapkan krisis segera berakhir sehingga harga jual sawit kembali normal di atas Rp1.000 per kilogramnya.

Haryono juga mengemukakan perkembangan harga karet yang sudah mendekati harga awal ekspor. Menurut dia, saat ini pembelian di tingkat petani 50 persen di atas Rp9 ribu per kilogramnya. “Tentunya ini pertanda baik bagi petani karet mengingat sebelumnya harga karet anjlok diterpa krisis ekonomi global,” katanya.(sga)

No comments: