Monday, August 04, 2008

Ulin Disamarkan seperti Limbah

Senin, 28-07-2008 | 00:33:35

PELAIHARI, BPOST - Para pemilik kayu ilegal di Kabupaten Tanah Laut terus berupaya mengelabui aparat kepolisian untuk mengangkut hasil hutan. Jika sebelumnya ada yang mengolesi ujung kayu ulin dengan lumpur, Jumat (25/7) pukul 02.00 Wita Polres setempat kembali menyita lima pikap sarat muatan ulin blambangan.
PR: wait...      I: wait...      L: wait...      LD: wait...      I: wait...     wait...      C: wait...      SD: wait...

Modusnya, lima pemiliknya menutup ulin yang dipotong-potong supaya tampak seperti limbah itu  rapat-rapat menggunakan terpal. Namun mereka juga tak bisa  lolos. Sopir sekaligus pemiliknya itu pun tertangkap.

Kelimanya ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar UU 41 tahun 1999 tentang kehutanan. “Mereka tak memiliki dokumen atas kayu ulin blambangan yang dibawa,” sebut Kapolres Tala AKBP Dadik Soesetyo S diwakili Kasat Reskrim AKP Dony Eka Putra SIK, Minggu (27/7).

Para tersangka yaitu Sarwani (31) warga Desa Salaman Kecamatan Kintap yang mengemudikan pikap nopol DA 9667 TP bermuatan 34 potong ulin, Sayuti (22) warga Desa Kintap Kecil Kecamatan Kintap pemilik 42 potong ulin yang diangkut pikap nopol DA 9004 ZR.

Selanjutnya, Fani (26) warga Desa Salaman mengangkut 34 potong ulin dengan pikap nopol DA 9635 TJ, Jalinur (32) warga Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong yang membawa  42 potong ulin dalam pikap nopol DA 9889 PA, dan Al Jifli (31) warga Desa Salaman, pengemudi pikap nopol DA 9230 HA berisi 20 potong ulin.

Didampingi Kaur Bin Ops Ipda Fauzan Arianto, Dony mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan staf ahli Dinas Kehutanan Tala, Suratno. Disimpulkan ulin itu masuk kategori blambangan, bukan limbah.

Sekedar diketahui, para pemilik kayu ulin umumnya sengaja membelah kayu yang dilindungi tersebut secara tak beraturan. Tujuannya supaya terlihat seperti limbah. Padahal masih bisa diolah menjadi balok ukuran 10x10 cm, 6x4 cm, dan bentuk lainnya.

Penangkapan berawal saat Dony patroli dari simpang empat Asam Asam. Di tengah jalan, dia melihat lima unit pikap parkir di tepi jalan tambang tersebut.  (roy)

No comments: