Monday, August 04, 2008

Sembunyikan Kayu di Hutan Bakau

Rabu, 30-07-2008 | 00:30:20

• Polisi Temukan 180 Potong Kayu Ilegal
BATULICIN, BPOST- Satuan Reserse dan Kriminalitas Polres Tanah Bumbu kembali menggerebek tempat penggergajian kayu (bansaw) di Desa Kampung Baru RT 2 Kecamatan Simpang Empat Tanah Bumbu, Selasa (29/7) sekitar pukul 09.30 Wita,.

Di lokasi yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari jalan raya itu petugas menemukan sekitar 180 kayu gelondongan jenis meranti campuran dengan diameter 50 sampai satu meter. Kayu ilegal itu siap digergaji.

Kayu-kayu tersebut disimpan di bantaran sungai kecil buatan di sekitar bansaw. Sungai-sungai itu tampak tertutup pohon bakau di sekelilingnya sehingga tak terlihat warga maupun aparat kepolisian.

Untuk menuju ke sana harus menggunakan speedboat. Sedangkan untuk mencapai lokasi penggergajian, harus menggunakan jukung (perahu kecil) karena anak sungainya kecil dan dangkal.

Penggerebekan terhadap aktivitas pengolahan kayu ilegal ini, merupakan ketiga kalinya selama 2008. Pada Maret lalu, Satreskrim Polres Tanah Bumbu mengamankan 350 potong kayu ilegal yang milir di Sungai Batulicin. Kemudian, beberapa hari lalu juga berhasil mengamankan 69 kubik kayu jenis meranti campuran di dua bansaw di wilayah Sungai Danau Tanah Bumbu.

Selain mengamankan 180 kayu gelondongan dan puluhan kubik kayu yang sudah digergaji serta mesin gergaji, penggerebekan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tanah Bumbu AKP Andi Adnan dan Kanit IV Aiptu Rokhayadi, juga mengamankan Syaiful Rahman (24), warga Tanah Bumbu yang diduga sebagai pemilik bansaw tersebut.

Saat ini, pemilik kayu dan bansaw tersebut, Syaiful Rahman masih menjalani pemeriksaan di ruang unit IV Reskrim Polres Tanah Bumbu. Syaiful mengakui bansaw tersebut bukan hanya miliknya, tapi milik bersama beberapa rekannya.

Kapolres Tanah Bumbu AKBP Hersom Bagus Pribadi diwakili Kanit Reskrim, AKP Andi Adnan mengungkapkan, aparat mengetahui praktek ilegal lini saat razia di Sungai Batulicin.

Saat melintas menggunakan speedboat, polisi bertemu dengan perahu kayu yang badannya bertuliskan Cahaya Galam. Perahu itu mengangkut kayu yang sudah digergaji. Setelah ditanyakan asalnya, ternyata dari lokasi penggergajian sekitar sana.

Melihat pemilik bansaw ditangkap, tutur Andi beberapa buruhnya langsung kabur. Mereka menceburkan diri ke sungai sambil berenang.

"Mereka juga tak mengindahkan tembakan peringatan dan terus mengarungi sungai untuk menyelamatkan diri,"kata Andi. (coi)

No comments: