Thursday, August 14, 2008

Ratusan Ojek Kayu Sambangi Dewan

11 August, 2008 05:36:00

PELAIHARI- Mulai pukul 10.00 Wita, Kantor DPRD Kabupaten Tanah Laut (Tala) mendadak ramai dipenuhi oleh para tukang ojek kayu ulin. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi agar diberi kemudahan dalam mengangkut kayu memakai sepeda motor.

Demo damai yang mengatasnamakan Persatuan Ojek Kayu tersebut, awalnya belum disambut petinggi dewan. Namun, mereka menunggu sambil duduk santai di halaman kantor dan ada juga yang di atas teras sekretariat DPRD.

Aksi demo damai ini mendapat pengawasan ketat dari aparat, baik dari satuan kepolisian maupun dari Satpol PP. Berdasarkan pemantauan Mata Banua siang itu, terlihat kantor perwakilan rakyat tersebut masih sunyi. Hanya ada beberapa orang anggota wakil rakyat yang berani menampakkan dirinya. Padahal, menurut informasi sebelumnya, ada beberapa orang yang sudah mendatangai sekretariat. Namun begitu mendengar kabar kedatangan massa, satu persatu mundur dengan teratur.

Setelah menunggu hampir dua jam, akhirnya, keceriaan mulai terlihat, setelah Wakil Ketua DPRD Tala, Hadi Sucipto datang dari arah kanan langsung masuk ruang rapat DPRD seraya mempersilahkan para komunitas ojek kayu ini memasuki ruang rapat.

Massa dengan tertib masuk dengan tertib, puluhan kursi yang disediakan pihak sekretariat dewan tidak mencukupi, sehingga sebagian besar lainnya terpaksa berdiri di sekitar pintu masuk. Begitu masa masuk dengan rapi dan tenang, Hadi Sucipto pun mulai membuka pembicaraan. Di hadapan para tukang ojek kayu, Sucipto menyampaikan permohonan maafnya. Pasalnya belum dapat menggelar sidang maupun agenda resmi hari itu. Lantaran surat permohonan bertemu baru ia ketahui dan terima pagi itu. Sementara pejabat terkait belum bisa dihadirkan.

"Pada prinsipnya kedatangan hadirin sekalian kami terima. Mohon maaf karena baru pagi tadi surat saya ketahui. Sehingga kami belum dapat menyiapkan dengan baik. Insya Allah hari Rabu (15/8) yang akan datang, akan kami siapkan. Karena untuk menuntaskan aspirasi bapak-bapak perlu melibatkan dinas terkait seperti dinas kehutanan maupun Polres Tala," ujarnya.

Karena itu, politisi senior PDIP ini mengatakan, mulai hari itu ia akan menandatangani undangan kepada pejabat terkait. Dengan penjelasan itu, massa yang diwakili Syairaji, mengaku dapat menerima.

Namun koordinator massa asal Bati-Bati ini menegaskan, kedatangan mereka hanya untuk mempertanyakan kesepakatan yang dibuat terdahulu. Di mana ada kebolehan beroperasinya ojek kayu ulin. Hal ini dilakukan sebagai reaksi atas penangkapan 19 anggota mereka tanggal 5 Agustus kemarin, oleh Polres Tala.

"Kami ingin mendapat kejelasan atas kesepakatan pembolehan ojek kayu yang dibuat tiga tahun lalu yang dihadiri ketiga pimpinan dewan. Jadi kami minta ketegasan kembali kalau aturan itu ada," ujarnya.

Sementara itu, Khairul Zaman, wakil koordinator mengatakan, semua pihak tak perliu khawatir sebab mereka menjamin tidak akan ada perbuatan yang anarkis. "Kami datang dengan damai, dengan 150-an massa yang hadir, kami hanya menginginkan kejelasan aturan hukum, boleh atau tidaknya ojek kayu ulin mereka jalankan," katanya.

Semula, massa hendak meringsek menuju Dinas Kehutanan lalu ke Polres Tala. Namun setelah pertemuan itu, terdapat saling pengertian dan massa membubarkan diri dengan tertib. c-18/adi

No comments: