Friday, July 18, 2008

Kaget Ulin Tak Ada Lagi

Kamis, 17-07-2008 | 00:37:03

Bagi sejumlah kalangan di Jakarta, Kalimantan Selatan termasuk Kabupaten Tanah Laut (Tala) masih kaya sumberdaya kayu, termasuk jenis ulin. Staf khusus bidang ekonomi Menteri Kehutanan, Indriastuti pun kaget ketika mengetahui daerah ini tak memiliki kayu ulin lagi.

Staf khusus bidang ekonomi itu tak sengaja menanyakan potensi kayu ulin. Semula, sebagai narasumber sosialisasi penguatan kelembagaan kelompok tani hasil hutan bukan kayu, dia mengupas tentang hasil ikutan bukan kayu dari sektor kehutanan, seperti, rotan, getah-getahan, jamur, satwa langka, dan tanaman obat.

Di hadapan peserta sosialisasi, Indriastuti menuturkan kayu ulin juga termasuk tanaman obat. Sesuai hasil penelitian, tiga  bagian kayu kualitas nomor satu ini yaitu ekstrak biji, daun muda, dan buahnya bisa dijadikan obat.

Lalu, dia melontarkan pertanyaan, “Dimana di sini yang ada kayu ulinnya?” Mendengar pertanyaan itu, sejumlah pejabat teras Dishut Tala termasuk Kadishut Tala H Aan Purnama MP sempat terdiam.

“Di sini (Tala) tidak ada lagi kayu ulin. Yang ada ulinnya ya cuma tinggal di Tahura (Taman Hutan Raya),” jawab Aan apa adanya.

Indriastuti pun terlihat kaget. “Jadi, sudah tidak ada lagi ya. Tadi saya kira di sini masih banyak kayu ulinnya,” ucapnya.

Kayu ulin memang telah menjadi barang langka saat ini. Padahal di era 1980an Kalsel, termasuk Tala, masih kaya kayu ulin. Namun intensnya eksploitasi perusahaan berskala besar (nasional) membuat potensi hutan menyusut secara cepat. Maraknya penebangan liar kian mempercepat ludesnya hutan.

Bangli bahkan dilaporkan masih terus berlangsung sampai sekarang dan tak bisa dihentikan. Informasi diperoleh, hutan di kawasan Tahura di Dusun Riam Pinang Desa Tanjung Kecamatan Pelaihari pun masih terus dijarah. Apalagi di dalamnya masih menyimpan kayu ulin.

Fakta di lapangan, hampir setiap hari ada pengangkutan kayu ulin berupa plat maupun blambangan. Ulin dalam bentuk plat (balok ukuran besar) umumnya diangkut oleh orang bersepeda motor (ojek ulin).

Menurut informasi, ulin yang mereka angkut berasal dari wilayah hutan di hulu Kecamatan Kintap dan Pelaihari serta dari Sungai Danau Kecamatan Satu Kabupaten Tanah Bumbu.

Jumat pekan tadi, Reskrim Polres Tala menyita dua unit truk dan satu unit pikap yang mengangkut kayu ulin blambangan dan balok. Pelakunya telah dijebloskan di sel mapolres. (roy)

No comments: