Monday, March 24, 2008

Aktivitas Mengayu Jalan Terus

Selasa, 26-02-2008 | 01:05:35

Image

• Warga Ancam Demo
Pemkab Diminta Adil

TANJUNG, BPOST - Kebijakan pemerintah dan aparat kepolisian memperketat pengawasan terhadap peredaran kayu hutan tanpa dokumen sah membuat resah masyarakat daerah hulu yang menggantungkan hidupnya dari mengayu.


Warga mengancam akan berunjuk rasa bila pemerintah dan aparat tidak mencarikan solusi yang lebih adil. Masyarakat pengayuan tetap bergeming tidak bisa meninggalkan pekerjaan mencari kayu di hutan.

Tawaran alih profesi yang ditawarkan pemerintah dinilai tak memberikan solusi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan hidup warga. "Solusi alih profesi itu sudah dari dulu. Tapi itu kan perlu waktu bertahun-tahun. Sekarang mereka harus makan apa," cetus Barhin, Pembakal Desa Lumbang.

Barhin bersama Irwandi dan Yusran dan dua rekan lainnya saat di Mapolres Tabalong Senin (25/2) meminta pemerintah bertindak adil. Bila melarang masyarakat mengayu, maka perusahaan perkayuan dan yang mengelola hutan pun harus dilarang.

Alasannya, sama-sama tidak memenuhi mandat undang-undang soal dampak terhadap lingkungan. Bahkan kalau penyebab kerusakaan, kata mereka perusahaan besar lebih merusak. Kontribusi terhadap reboisasi atau penghijauan hutan tidak terbukti telah dijalankan dengan baik.

"Seharusnya pemerintah melibatkan kami kalau mau membuat keputusan. Sebab mereka yang menekuni usaha ini benar-benar warga yang tidak punya modal, kebun atau pekerjaan lain. Kalau di sini dilarang kenapa di daerah lain bisa," tandasnya.

Sementara itu, meskipun aparat Polres Tabalong kian memperketat pengamanan terhadap peredaran kayu-kayu tanpa dokumen dari daerah hulu seperti dari Kecamatan Jaro dan Muara Uya, aktivitas mengayu tidak berhenti begitu saja.

Masyarakat daerah hulu yang sebagian besar bekerja sebagai pengayu masih tetap bekerja mencari kayu di hutan dan mengolahnya.

Namun kayu-kayu setengah masak itu tidak langsung dikirim ke pangkalan kayu seperti di Desa Sulingan Kecamatan Tanjung.

Ketatnya pengamanan membuat mereka yang bertugas melangsir kayu menjadi lebih berhati-hati."Sampai sekarang mereka masih tetap mengayu. Hanya saat membawa turun itu yang ditahan dulu, menunggu situasi aman. Tapi kalau begini terus, situasi bisa memanas lagi. Sekarang saja warga sudah gelisah," kata Muhammad Irwandi. (nda)

No comments: