Monday, September 10, 2007

Populasi Spesies Kayu Tak Terdata

Friday, 24 August 2007 23:58

BARABAI, BPOST- Populasi kayu di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang diperlukan untuk memantau praktik pembalakan, tak terdata. Kantor Kehutanan dan Lingkungan Hidup berdalih, hal ini karena tak sebandingnya biaya dikeluarkan dengan tujuan yang ingin dicapai dari pendataan.

Kasi Budidaya dan Pemanfaatan Hutan Hariadi, mengatakan, survei untuk mengetahui populasi kayu disuatu tempat, biasanya bertujuan untuk eksploitasi seperti pembukaan hak penguasaan hutan (HPH).

Jika maksudnya hanya sekadar mendata, mereka kesulitan mengajukan program tersebut. "Kalau mengusulkan kegiatan yang memerlukan anggaran didalamnya, harus jelas tujuan yang ingin di capai. Kami kesulitan menggambarkan pengeluaran yang akan dicapai dengan besar biaya yang diajukan," ujarnya.

Untuk memantau sejauh mana praktik pembalakan mengurangi populasi sejumlah spesies kayu di hutan wilayah HST, pihaknya memantau dari peningkatan luas lahan yang rusak. Survei kerusakan lahan itu dilakukan tiap lima tahun sekali.

"Kami belum sampai meneliti jenis kayu apa saja yang hilang sehingga memicu pertambahan atau munculnya lahan kritis," tandasnya. Namun dari pengamatan, pihaknya meyakini masih banyak spesies kayu yang bisa ditemukan di wilayah hutan HST, seperti meranti.

Alasan lain pendataan tersebut belum dilakukan, karena selama ini tidak ada orang atau badan yang menanyakan hal tersebut. Akibatnya Kantor Kehutanan dan Lingkungan Hidup HST, belum memprioritaskan pendataannya.

Tahun ini kegiatan pendataan hanya untuk mengetahui potensi hasil hutan non kayu seperti rotan dan damar. Masalahnya pengeluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini lebih menjanjikan.

"Selain pangsa pasar produk ini cukup baik, eksploitasi rotan dan damar tidak dikategorikan sebagai pembalakan hutan,"katanya. yud


No comments: