Monday, September 10, 2007

Polisi Hutan Siaga 24 Jam Tiga Kecamatan Rawan Kebakaran

Friday, 17 August 2007 23:42

PELAIHARI, BPOST - Dinas Kehutanan dan Badan Kesbang Linmas Tanah Laut meningkatkan kewaspadaan menyusul cuaca panas sejak tiga pekan terakhir. Monitoring kawasan rawan kebakaran pun dilakukan setiap saat.

"Ya, sekarang ini sudah siaga I. Kami siaga 24 jam, setiap saat siap kami siap turun ke lapangan jika ada kebakaran," tukas Koordinator Polisi Hutan (Polhut) Dishut Tala Suratno, kemarin.

Meski hingga sekarang wilayah Tala masih aman dari api, sebut Suratno, namun pihaknya tidak ingin lengah. Bersama institusi terkait--Badan Kesbang dan Daerah Operasi Pengendalian Kebakaran (Daops Dalakar)--pihaknya terus memantau perkembangan terutama di daerah yang rawan kebakaran.

Saat ini setidaknya ada tiga tempat yang diwaspadai yaitu Kecamatan Pelaihari, Jorong, dan Kintap. Titik rawan kebakarannya antara lain di wilayah Desa Pemalongan dan Riam Pinang (Pelaihari), Asam-Asam (Jorong).

"Kecamatan Bati-Bati dan Kurau untuk sementara ini masih aman, karena genangan air masih ada," kata Suratno seraya mengatakan dua wilayah itu merupakan titik paling rawan jika kemarau telah pada posisi kilmaks.

Apel siaga kebakaran di Tala telah digelar awal pekan tadi. Dalam sebuah simulasi, masing-masing pihak terkait telah memperlihatkan kemampuan memadamkan kebakaran.

Data di Dishut Tala, titik panas telah mulai muncul sejak bulan Maret lalu tepatnya tanggal 10. Namun tidak sempat membesar dan padam dalam waktu singkat. Hingga sekarang titik panas masih di Bumi Tuntung Pandang masih nihil.

Beberapa hari lalu, api kecil kembali muncul di wilayah Desa Ujung Batu. "Daops langsung turun memadamkannya," ucap Suratno yang ambil bagian dalam kegiatan lapangan itu.

Secara internal, Dishut Tala juga menyiagakan bridge khusus (Polhut) pemadam kebakaran. Tiga mesin pompa dan perlengkapan pemadam, termasuk pakaian khusus, telah disiapkan. Hanya armada yang belum tersedia, sehingga anggota Polhut harus menggunakan mobil pribadi.

"Koordinasi dengan tim memang perlu, tapi jika ada kebakaran kami akan langsung ke lokasi. Gerakan yang cepat penting dilakukan guna mencegah kemungkinan meluasnya api," tukas Suratno.

Pihaknya sendiri, lanjut Suratno yang juga tenaga ahli Dishut Tala, selalu berkomunikasi dengan operator satelit NOAA di provinsi. Selaiu itu, pihaknya juga turun langsung ke lapangan memantau titik-titik rawan.

Pemantauan langsung tersebut penting mengingat satelit itu hanya melintasi wilayah Tala secara terbatas, sejak pukul 15.00-16.00 Wita. Satelit ini akan membaca titik panas (hotspot) jika temperatur suatu tempat (titik) berada di atas 45 derajat celcius. roy


No comments: