Monday, July 09, 2007

Rehabilitasi Lahan Mubazir

Thursday, 05 July 2007 02:34:24

BANJARMASIN, BPOST - Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan (Gerhan) di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan seluas 39.803 hektare mubazir. Puluhan juta pohon yang ditanam pada gerakan itu mati atau tidak tumbuh lantaran tidak dipelihara.

Rekrut Sarjana Kehutanan dan Pertanian

KABAR gembira bagi sarjana kehutanan maupun pertanian yang hingga kini belum mendapatkan pekerjaan. Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan (Kalsel) akan melakukan perekrutan petugas lapangan Gerhan (PLG).

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Suhardi di Banjarmasin, Rabu (4/7) mengatakan, perekrutan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel dengan mengutamakan putra daerah masing-masing kabupaten.

"Penerimanaan PLG akan diutamakan bagi sarjana berasal dari masing-masing daerah, sehingga akan bekerja lebih maksimal," katanya.

Selain sarjana, kesempatan menjadi PLG juga diberikan kepada lulusan SKMA dan D3 bidang kehutanan maupun pertanian yang memenuhi syarat. ant

Dari informasi yang berhasil dihimpun, sekitar 27,9 juta lebih pohon mati atau tidak tumbuh sesuai keinginan karena tidak ada pemeliharaan pascatanam.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Suhardi, pun mengakui tidak adanya pemeliharaan terhadap pohon-pohon yang telah ditanam. Menurutnya, itu karena pemerintah pusat tidak menganggarkan dana untuk pemeliharaan.

Proyek Gerhan yang telah dikucurkan hanya sebatas pada penanaman, selanjutnya pohon-pohon yang telah ditanam tersebut dibiarkan tumbuh dengan sendirinya. "Kalau tidak dilakukan, ya memang mubazir karena kita tidak tahu apakah pohon-pohon yang ditanam tersebut bisa tumbuh apa tidak," katanya.

Tahun ini Kalsel mendapat dana Gerhan Rp 111,02 miliar dari pemerintah pusat. Lahan yang diusulkan pada proyek Gerhan seluas 14.485 hektare.

Suhardi mengaku, selama ini pihaknya juga tidak melakukan pemantauan secara khusus terhadap pohon-pohon yang ditanam melalui proyek Gerhan. Dengan begitu, belum ada data berapa persen pohon hidup dari sekitar 27 juta pohon lebih yang telah berhasil ditanam.

Padahal, tambahnya, pohon baru bisa tumbuh dengan baik tanpa harus diawasi atau dipelihara setelah berumur lima tahun, minimal tiga tahun.

Sedangkan pohon-pohon yang baru ditanam tanpa pemeliharaan sangat rentan mati, karena bisa kekurangan air atau kekeringan maupun kelebihan air pada musim penghujan.

"Kita khawatir pohon-pohon yang telah ditanam akan mubazir, makanya kita mengusulkan agar proyek Gerhan dilaksanakan sampai pada pemeliharaan. Dengan begitu, akan diketahui secara pasti tingkat keberhasilannya," katanya.

Berdasarkan evaluasi dan masukan beberapa daerah di Indonesia, tambahnya, sejak 2007 ini, pemerintah telah menganggarkan penanaman gerhan dalam satu paket, mulai pembibitan, penanaman hingga pemeliharaan. niz/ant


Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: