Wednesday, July 25, 2007

Pemilik Kayu Masih Misterius

Wednesday, 25 July 2007 01:27

PELAIHARI, BPOST - Siapa pemilik ribuan potong kayu temuan di Sungai Asam Asam Kecamatan Jorong masih misterius. Upaya keras jajaran Polres Tanah Laut mengungkap pemiliknya belum membuahkan hasil.

Kapolres Tala AKBP Dadik Soesetyo S melalui Kasat Reskrim AKP Kaswandi Irwan, mengatakan, pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan penyelidikan. Ini menyusul respon masyarakat yang cenderung pasif.

"Kada tahu, Pak ai (tidak tahu, Pak). Inilah jawaban warga sekitar lokasi tiap kali kami bertanya tentang asal muasal dan pemilik kayu temuan tersebut," kata Kaswandi, Selasa (24/7)

Seperti telah dilansir harian ini beberapa hari lalu, ribuan potong kayu jenis meranci campuran ditemukan petugas di sungai Asam Asam saat banjir melanda kawasan setempat, Jumat (6/7).

Pertama, sebanyak 1.136 potong ditemukan Tim Polda dan Dishutprov. Selang sehari kemudian giliran petugas Polres Tala yang menemukan sebanyak 218 potong di lokasi yang sama atau di anak sungai Asam-asam. Jenisnya sama yakni meranti campuran dengan panjang empat meteran dan diameter 2-40 centimeter.

Emas hijau itu seluruhnya telah dievakuasi ke darat. Petugas meminjam lokasi pelabuhan dan gudang milik PT Navatani Persada (perusahaan kayu lapis) di Asam-Asam.

Informasi diperoleh, pemilik kayu sengaja memanfaatkan momen banjir untuk memilirkan kayu. Jalur air diyakini lebih aman daripada melalui darat.

Meski belum berhasil mengungkap pemilik kayu tersebut, namun Polres Tala tak patah arang. Penyelidikan masih terus dilakukan. Beberapa petugas masih tetap dikerahkan di lapangan guna mengendus jejak pemilik kayu itu. Sekaligus mengendus kemungkinan adanya pemiliran kayu via air di jalur sungai lainnya di wilayah Tala.

"Kami terus bergerak. Personel kita tetap ada di lapangan," tegas Kaswandi seraya menegaskan kejahatan illegal logging menjadi salah satu fokus penegakkan hukum yang kini sedang diintensifkan.

Lalu, akan diapakan kayu itu? "Sesuai aturan main yang ada, kayu temuan itu akan dilelang. Untuk tujuan ini, kami sudah koordinasi dengan Dishutprov. Nanti mereka (Dishutprov) yang akan melaksanakan pelelangannya," jelas Kaswandi. roy

No comments: