Thursday, July 26, 2007

Hutan Sekunder Dijarah Suhardi: Padahal Kayunya Masih Kecil

Kamis, 26 Juli 2007

BANJARMASIN ,- Kendati hutan Kalsel telah mengalami degradasi yang cukup memprihatinkan, namun praktik illegal logging masih marak. Ironisnya, hutan sekunder pun tak luput dari penjarahan para pelaku illegal logging.

Fakta memprihatinkan ini diungkapkan Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Ir Suhardi Atmoredjo kepada wartawan pada sela-sela pelantikan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemprov Kalsel yang digelar di Mahligai Pancasila, kemarin.

“Baru-baru tadi, jajaran Polisi Hutan menemukan sekira 2 ribu potong kayu yang ditebang di kawasan Asamasam, Kotabaru, dan Batola. Kayu yang ditemukan di kawasan Asamasam berasal dari hutan sekunder, sedangkan yang di Batola berasal di luar kawasan hutan lindung,” ungkap Suhardi.

Maraknya kembali pembabatan hutan ini, papar Suhardi, karena dalam beberapa bulan terakhir musim banjir, sehingga potongan kayu mudah dimilirkan. Untuk itulah, pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat terkait meningkatkan pengawasan guna meminimalisir praktik penjarahan kayu di Kalsel. “Bayangkan yang kecil-kecil saja dijarah, apalagi yang besar. Padahal hutan sekunder diharapkan dapat mengembalikan dan mengantisipasi hilangnya hutan primer yang sudah gundul akibat praktik illegal logging tempo lalu,” cetusnya.

Di sisi lain Suhardi membeberkan, pada awal Juli lalu pihaknya juga telah mengamankan 1.136 batang kayu jenis meranti campuran (MC) di Sungai Asamasam, Kabupaten Tanah Laut. Ribuan kayu hasil illegal logging tersebut sudah diamankan di logpond Napak Tani di Asamasam dan belum diketahui pemiliknya.

Tak hanya itu saja, sebelumnya ditemukan pula ribuan batang kayu ilegal di perairan Kotabaru, dan sudah dilakukan pelelangan.(sga)

No comments: