Wednesday, April 04, 2007

Ulin Tak Laku Dilelang

Rabu, 07 Maret 2007 01:04

Pelaihari, BPost
Upaya Kejaksaan Negeri Pelaihari mengurangi kerugian negara acapkali tak berjalan mulus. Seperti pelelangan kayu dan alat angkut, dua pekan lalu, banyak kayu ulin yang tidak laku.

Dari total 200-an m3 kayu (sebagian besar ulin) yang dilelang dengan rata-rata panjang 1,5 meter, yang laku hanya 43 m3 dengan panjang 4 meter. Ini merupakan hasil lelang yang terdiri atas 2 paket (ulin blambangan sebanyak 31,46 m3 dan ulin campur akasia 11,56 m3).

Sementara seluruh kayu (paket 1 dan 2) pada lelang dua tidak laku. Rinciannya yakni kayu ulin 110 m3, ulin blambangan 42,3456 m3, dan 21,0161 m3 ulin olahan campur dengan meranti campuran dan rimba campuran. Panjangnya rata-rata 1,5 meter.

Pada lelang dua tersebut hanya paket 1 yang laku berupa alat angkut sebanyak sembilan unit mobil (truk dan sebagian pikap). Ini pun tidak sleuruhnya laku.

Pun pada lelang pertama, sembilan unit roda empat yang ditawarkan juga hanya sebagian yang laku. Sementara, empat unit chain saw dan BBM berupa solar sebanyak 1.200 liter tidak laku.

"Untuk alat angkut, dari lelang I, II, dan III yang laku sebanyak 13 unit," kata Kajari Pelaihari Witono SH melalui Kasubag Bin M Noor, Senin (5/3).

Barang-barang yang tidak laku dilelang tersebut rencananya akan dicoba untuk dilelang kembali. Pengecualian terhadap barang-barang yang tetap tidak laku hingga tiga kali dilelang.

Seperti penegasan Kajari dan Kadishut Tala H Aan Purnama MP, beberapa waktu lalu, sesuai ketentuan yang ada, barang yang tidak laku hingga tiga kali pelelangan dimungkinkan diserahkan ke pihak terkait untuk kepentingan sosial. Khusus untuk kayu, bisa dimintakan petunjuk dari Menhut untuk penyesuaian harga limit dengan harga penawaran tertinggi.

"Seperti hal serupa pada pelelangan selama ini, kayu ulin yang tidak laku itu panjangnya rata-rata 1,5 meter. Kata mereka (peserta lelang) ukuran itu tanggung, sulit pemanfaatannya," tukas M Noor. roy

No comments: