Minggu, 18 Maret 2007 04:01
* Greenpeace masukkan ke Guiness Book
Jakarta, BPost
Indonesia kembali mencatat rekor terburuk, kali ini klaim datang dari pegiat lingkungan hidup Greenpeace Indonesia. Organisasi independen ini menilai Indonesia merupakan negara penghancur terbesar dan tercepat areal hutan.
Dan untuk prestasi ini, Greenpeace berniat untuk mendaftarkan Indonesia ke buku rekor dunia atau Guiness Book of World Records.
"Tingkat penghancuran hutan di Indonesia sangat luar biasa dan ini membuat Indonesia layak untuk masuk dalam Guiness Book, bergabung dengan Brasil yang saat ini memegan rekor kawasan deforestasi terluas di dunia," ucap Hapsoro, juru kampanye hutan regional, Greenpeace Asia Tengara, dalam acara pencatatan rekor Indonesia sebagai perusak terbesar hutan, di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (16/3).
Derdasarkan data Organisasi PBB Food and Argiculture Organization (FAO), Indonesia menghancurkan kira-kira 51 kilometer persegi hutannya setiap hari atau setara dengan 300 kali ukuran lapangan sepakbola setiap jamnya.
Masih menurut FAO, angka deforestasi Indonesia 2000-2005 mencapai 1,8 juta hektar pertahun. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan angka resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan yakni 2,8 juta hektar pertahun.
Indonesia sebenarnya masih di bawah Brasil yang menempati urutan pertama dengan kerusakan 3,1 juta hektar pertahun, dengan kawasan deforestasi terbesar dunia.
Namun karena luasan wilayah hutan di Indonesia yang jauh lebih kecil dari Brasil (Indonesia luas hutannya sekitar 120,35 juta hektar, Brasil 477,698 juta hektar), maka laju deforestasi Indonesia adalah 2 persen pertahun dianding dengan Brasil yang hanya 0.6 persen.
"Kita harus menghentikan pembalakan hutan. Ini bukan prestasi yang membanggakan. Karena itu Greenpeace menyerukan kepada pemerintah untuk tidak lagi memberikan izin HPH kepada pengusaha kayu dan mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjaga kelestarian hutan," lanjut Hapsoro.
Acara Greenpeace kemarin dihadiri artis-artis yang mempunyai perhatian besar terhadap lingkungan hidup, seperti ‘Si Oneng‘ Rieke Diah Pitaloka, Novelis Ayu Utami, dan penyanyi reggae Tony Qiu. Sementara di kalangan tokoh politik di antaranya Sarwono Kusumaadmaja, mantan Menteri Kehutanan Sony Keraf, dan wartawan senior Fikri Jufri. JBP/why
No comments:
Post a Comment