Kamis, 15 Maret 2007 01:25
Banjarbaru, BPost
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan segera mendirikan Arboretum atau pusat penelitian tanaman langkan (PPTL) untuk memperbaiki lahan kritis. Gerakan tersebut diawali penanaman 500 batang bibit tanaman lokal khas Kalimantan di Banjarbaru.
Gerakan kembali ke varietas lokal ini dicanangkan serentak seluruh Indonesia dalam rangkaian Hari Bakti ke 24 Rimbawan. Program ini juga dilaksanakan 10 instansi kehutanan se Kalsel di Banjarmasin, Banjarbaru dan sekitarnya Rabu (14/3).
Sejak pagi, ratusan orang terlibat menanam pohon-pohon langka seperti ulin, gaharu, johar, flamboyan dan jenis lainnya di Balai Penelitian Kehutanan, Jalan A Yani kilometer 39 Landasan Ulin.
Ikut menanam Wakil Kepala Dinas Kehutanan (Wakadishut) Kalsel Suhardi, Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Kalsel, Siswoyo dan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Banjarbaru Deny Suan.
"Kalau ditanam sekarang, Kalsel bisa memiliki arboretum. Hari ini serentak kami giatkan penanaman jenis tanaman langka termasuk buah-buahan yang mungkin saja tak dikenal generasi sekarang," terang Suhardi Wakadishut Kalsel ditemui usai menanam pohon ulin.
Selain keperluan ilmu pengetahuan, aplikasi arboretum ini menurut Kepala BKSDA Siswoyo tak lain demi melestarikan alam dan peduli sosial. Lahan kritis di Kalsel terus bertambah akibat penjarahan tak bertanggungjawab.
Kebakaran lahan, yang berujung bencana kabut asap menjadi tolak ukur pemerintah perlunya gerakan Indonesia Menanam. Diharapkan keberadaan PPTL memotivasi semangat menanam sehingga meminimalkan degradasi lahan krtis yang lebih dari 55.000 hektare.
Sesuai amanat Menteri Kehutanan MS Kaban, jika kesadaran dan semangat menanam telah berkembang dan meluas di seluruh pelosok tanah air akan muncul keoptimisan kalau upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta perbaikan lingkungan. niz
No comments:
Post a Comment