Rabu, 28 Februari 2007 01:38
Pelaihari, BPost
Rencana operasi penebangan liar (bangli) Dinas Kehutanan Tanah Laut (Tala) tak bisa terlaksana, sebab petugas belum ke lapangan, pelaku sudah menghilang.
"Selalu bocor duluan. Jadi, bagaimana kita hendak operasi?" kata Kabid Perlindungan dan Konservasi Alam Dishut Tala Syukraeni Syukran, Senin (26/2).
Dia mengaku tak habis pikir atas kenyataan itu. Padahal rencana operasi telah disusun secara rapi. Dishut sebenarnya punya mata-mata di lapangan, namun mata-mata pelaku penebangan liar lebih kuat.
Meski begitu, Rini begitu Syukraeni disapa menegaskan tidak akan menyerah. Operasi akan tetap dilakukan jika waktu yang tepat telah didapat. Meski untuk menopang kegiatan lapangan itu, harus mengeluarkan kocek sendiri.
Seperti telah diwartakan pekan pertama Februari lalu, Dishut Tala menerima laporan hutan primer di Riam Pinang Desa Tanjung Kecamatan Pelaihari mulai dijarah. Aktivitas penebangan yang dilaporkan terkonsentrasi di titik T26 cukup intens yang diindikasikan menggemanya deru mesin chain saw. Kala itu, rencana operasi pun langsung dipersiapkan, namun urung karena rencana itu bocor.
Keberadaan hutan primer itu sendiri baru diketahui Dishut Tala saat terjun ke lapangan bersama Tim Gabungan beberapa waktu lalu.
Lokasi hutan primer itu tidak mudah dijangkau. Kondisi medan cukup berat karena merupakan kawasan bergunung dan berlereng yang kadang dikitari jurang. Hanya mobil double gardan yang bisa menjangkau kawasan hutan itu. Informasi diperoleh, hingga kini penebangan liar masih terus berlangsung.
Dishut Tala sering dihadapkan pada keterbatasan dana ketika hendak ke lapangan. "Tapi, jika kondisi di lapangan menuntut back up, kami tetap akan turun, meski untuk itu kami harus urunan," ucap Rini seraya mengatakan mobil lapangan pun tidak punya.
Tahun ini, misalnya, anggaran untuk kegiatan tersebut tidak tersedia. Dishut Tala hanya dapat alokasi dana Rp1,4 miliar yang sebagian besar tersedot untuk tujuh kegiatan di bidang rehabilitasi lahan dan pembinaan hutan. Sementara bidang PKA hanya terakomodasi dua kegiatan; penanggulangan kebakaran dan inventarisasi peta potensi hutan. roy
No comments:
Post a Comment