Friday, April 20, 2007

Dua Ribu Hektar Lebih Hutan Kotabaru Rusak

Radar Banjarmasin

Selasa, 17 April 2007

KOTABARU ,- Akibat dari maraknya illegal logging (penebangan tanpa izin) dan illegal mining (penambangan tanpa izin), ratusan hektar kawasan hutan di Kabupaten Kotabaru mengalami kerusakan dan dalam kondisi kritis.

Tepatnya, kawasan hutan yang sudah rusak di Bumi Sa-Ijaan adalah sekitar 247 ribu hektar. Sedangkan lokasi rusaknya hutan tersebut terbagi pada beberapa lokasi, seperti diantaranya yang paling kritis pada kawasan hutan produksi (HP) seluas 184 ribu hektar , hutan produksi terbatas (HPT) 38,6 ribu hektar, hutan lindung (HL) 18 ribu hektar, dan kawasan hutan alam/suaka alam (SA) 5,5 ribu hektar.

"Berdasarkan hasil survei Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito Banjarbaru tahun 2004, hutan kritis itu perlu segera di rehabilitasi," kata Kepala Bidang Produksi dan Pengembangan Usaha Hasil Hutan (PPUHH) Dishutbun Kotabaru Ir Sukhrowardi, beberapa waktu lalu.

Dari jumlah hutan kritis itu, lanjut Sukhrowardi, pihaknya telah melakukan rehabilitasi hutan melalui gerakan rehabilitasi hutan (GERHAN) dan dana alokasi khusus (DAK) penghijauan serta beberapa program penghijauan melalui dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Seperti rehabilitasi hutan tahun 2004 ditargetkan seluas 1.450 hektar, tetapi hanya terealisasi 960 hektar, 2005 ditargetkan 1.005 hektar terealisasi 599 hektar, dan terakhir tahun 2006 yang realisasinya tahun 2007 baru direncanakan seluas 75 hektar terdiri dari hutan rakyat 50 hektar dan hutan produksi 25 hektar.

"Dari tahun 2004, kawasan hutan yang telah kita rehabilitasi paling-paling seluas 3 ribu hektar, sementara kerusakannya telah mencapai 247 ribu hektar, sampai kapan kita akan memperbaiki lahan seluas itu. Sementara sampai sekarang pengrusakan hutan masih terjadi," terangnya.

Ditegaskan Sukhrowardi, merehabilitasi kawasan hutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tetapi semua elemen masyarakat juga turut ambil bagian. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah kelompok peduli lingkungan dengan menanam pohon-pohon yang bermanfaat.

"Dalam merehabilitasi hutan kita mulai menanam pohon yang multi fungsi, selain kayu, buah dan getahnya juga dapat dimanfaaatkan, seperti pohon buah-buahan dan karet. Saat ini Program Multi Purpose Triple Species (MPTS) sedang digalakkan," jelasnya.

Dengan tingginya jumlah hutan kritis di wilayah Kabupaten Kotabaru harus segera dilakukan rehabilitasi dan penghijauan hutan kembali, untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor serta musibah lainnya akibat kerusakan hutan. (ins)

No comments: