Friday, December 08, 2006

Ratusan Hektare Mangrove Rusak

Sabtu, 11 Nopember 2006 01:11:33
Pelaihari, BPost
Hutan mangrove di Kabupaten Tanah Laut terancam. Di beberapa tempat, kondisinya mengalami kerusakan berat bahkan tidak ada lagi tegakkan pohonnya.

Informasi diperoleh, luasan hutan mangrove yang rusak parah mencapai ratusan hektare. Penyebabnya tidak hanya akibat abrasi, tetapi juga penebangan dan intensnya aktivitas tambang di stockpile dan pelabuhan batu bara.

Populasi ikan bahkan dilaporkan terus menyusut secara signifikan menyusul rusak dan hilangnya habitat bagi beberapa jenis ikan pesisir dan pantai.

Fakta negatif tersebut diakui Kepala Bidang Pengawasan Potensi Sumber Daya Hayati dan Kelautan Dinas Perikanan dan Kelautan Tala Ir Rahmi Yuliani. "Hutan mangrove kita memang mengalami kerusakan yang cukup parah. Kami sedang berupaya untuk menanganinya."

Kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (9/11), Rahmi mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten dan Propinsi dalam upaya melakukan rehabilitasi hutan mangrove. Tahun ini Dishutprov akan menanam 1.000 batang pohon bakau di Sungai Bakau, Kecamatan Kurau.

Sementara dari APBD Tala ditargetkan kegiatan rehabilitasi mangrove teralisasi mulai tahun depan. Guna memantapkan kegiatan tersebut, Diskan Tala akan memulainya dengan melakukan pemantauan kawasan dan studi pola rehabilitasi.

Bagaimana model, di mana, dan berapa luasan hutan mangrove yang akan disasar sangat tergantung dari dua kegiatan tersebut. Yang pasti, pelaksanaannya tidak bisa sekaligus, tetapi bertahap selama beberapa tahun disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.

Pihaknya sendiri, ucap Rahmi, akan terus berjuang untuk mendapatkan dana dari pusat. Pasalnya jika hanya mengandalkan APBD II (Pemkab Tala), rehabilitasi akan berjalan sangat lamban, sementara kondisi hutan mangrove mendesak untuk dihijaukan.

Rahmi mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Fakultas Perikanan Unversitas Lambung Mangkurat baru saja menuntaskan studi tingkat kerusakan hutan mangrove di pesisir. Hasilnya cukup mengejutkan, mangrove di beberapa tempat kondisinya kritis.

"Jangan tegakkan pohon. Badan jalan yang ada saja banyak yang putus. Umumnya penyebabnya adalah abrasi. Sebagian, khususnya di pesisir Jorong dan Kintap, juga disebabkan oleh aktivitas stockpile dan pelabuhan batu bara," sebut Rahmi.

Mengutip data hasil studi tingkat kerusakan mangrove 2006, tercatat 810,01 hektare hutan mangrove di Tala yang mengalami kerusakan berat, dan 1.587 ha yang masih baik. Total luas mangrove 2.397,01 ha yang tersebar di 18 desa di lima kecamatan (Kintap, Kurau, Jorong, Takisung, dan Panyipatan).

Tercatat 12 lokasi hutan mangrove yang seluruh arealnya rusak. Di Kurau yakni di Desa Sungai Bakau 17,6 ha, Bawah Layung 107 ha, dan Pantai Harapan 61,5 ha. Di Jorong yaitu di Desa Muara Asam-Asam 65 ha, Sabuhur 42,8 ha, dan Swarangan 66,6 ha. Di Takisung yakni di Desa Takisung 86,41 ha dan Pagatan Besar 79,8 ha. Di Panyipatan yaitu di Desa Tanjung Dewa 43 ha, Batakan 65 ha, dan Kandangan Lama 92 ha. roy

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: