Sunday, December 24, 2006

KAYU ILEGAL

Jumat, 22 Desember 2006
Sematan, Kompas - Setiap hari, 20 kapal pengangkut kayu yang diduga ilegal dari Kalimantan Barat masuk ke Pelabuhan Sematan, Sarawak timur, Malaysia, melalui pelabuhan nelayan, Pelabuhan Paloh, Kabupaten Sambas. Kegiatan itu semakin marak dua bulan ini.

Penjabat Sementara Kepala Kepolisian Resor Sambas Ajun Komisaris Besar Syamsul menyatakan telah menginstruksikan aparat agar mengecek kebenaran hal itu. Polres Sambas dan Dinas Kehutanan sudah menemukan 10.000 batang kayu olahan di empat tempat di Paloh.

"Kayu itu diduga tebangan liar oleh warga Malaysia dan ditumpuk di Paloh," kata Syamsul. Rabu (20/12) Kompas menyaksikan bongkar muat kayu di Pelabuhan Sematan terjadi pada sore hari. Kayu ditimbun di tempat penimbunan (logpond) milik sebuah perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk mencukai kayu itu.

Menurut sejumlah warga, kayu itu diangkut dari Paloh dan setiap hari sekitar 20 kapal bersandar di Sematan, menurunkan sekitar 800 meter kubik kayu.

Sementara di perbatasan wilayah Sajingan, Kabupaten Sambas, dengan Biawak dan Aru, Sarawak, juga ada lapangan penumpukan kayu (logyard) milik perusahaan yang sama. Kayu itu berasal dari perbatasan Sambas.

Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Brigadir Jenderal (Pol) Zainal Abidin Ishak menegaskan, penjagaan di jalur laut akan diperketat dan tidak ada kompromi bagi polisi yang terlibat dalam perdagangan kayu ilegal.

Warga di perbatasan Jaboibabang, Kabupaten Bengkayang, menginformasikan, ada 10 truk yang masuk ke Serikin, Sarawak, tiap hari. Namun, hal itu dibantah Kepala Polres Bengkayang Ajun Komisaris Besar Budi Yuwono. Daerah itu dijaga polisi dan TNI.

Betung Kerihun

Sementara itu, pengangkutan dan perdagangan kayu ilegal dari Kecamatan Badau dan Lanjak, Kabupaten Kapuas Hulu, ke Lubok Antu, Sarawak, berhenti setelah tutupnya beberapa pabrik kayu milik sejumlah cukong Malaysia.

Informasi itu diperoleh Kompas saat mengikuti perjalanan ke Taman Nasional Betung Kerihun Kalbar oleh Forest Law Enforcement Governance and Trade Support Project, 17-18 Desember lalu. Kegiatan itu merupakan kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa. (ful)

No comments: