Monday, November 13, 2006

Petani Rotan Keluhkan Turunnya Harga

Sabtu, 28 Oktober 2006
Palangkaraya, Kompas - Petani rotan di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, mengeluhkan turunnya harga rotan yang sudah berlangsung empat bulan terakhir ini. Harga rotan jenis taman turun dari Rp 120.000 menjadi Rp 100.000 per kuintal, sementara rotan irit turun Rp 20.000, menjadi Rp 80.000 per kuintal.

"Ini memberatkan petani untuk membiayai kebutuhan hidup," kata Irwanto, petani rotan di Desa Tumbang Liting, Kecamatan Katingan Hilir, Jumat (27/10).

Irwanto menuturkan, lebih dari 200 warga di desanya mengusahakan rotan budidaya. "Meski harga rotan tidak menentu, tetapi penduduk tetap mempertahankan usaha rotan karena sejak dulu sudah terbiasa," katanya.

Selain rotan, penduduk juga memperoleh penghasilan dari menyadap karet dan menangkap ikan. Harga rotan yang didambakan petani sekitar Rp 250.000 per kuintal. Namun, harga rotan selama ini fluktuatif.

Direktur Eksekutif Perhimpunan Teropong Azharuddin menuturkan, harga yang fluktuatif membuat ketidakpastian biaya produksi dan hasil. Teropong adalah lembaga yang memiliki program pemberdayaan petani rotan di Katingan

Di samping mengusahakan rotan pada lahan milik sendiri yang rata-rata luasnya 0,8 per hektar, banyak warga Tumbang Liting bekerja sebagai pemanen rotan milik orang lain dengan upah separuh dari hasil panen.

Dinas Kehutanan Katingan mencatat, potensi produksi rotan di Katingan mencapai 252.800 ton per tahun. Potensi itu tersebar di Kecematan Sanaman Mantikei, Katingan Tengah, Pulau Malan, Katingan Hilir, Tasik Piyawan, dan Katingan Kuala.(CAS)

No comments: