Thursday, October 19, 2006

Sebelimbingan Marak Illog

Senin, 16 Oktober 2006 00:28:55

Kotabaru, BPost
Belum tengah malam, lalu lintas jalan raya Stagen Km 8 masih ramai. Truk besar mengangkut kayu terlihat melintas dengan kecepatan tinggi. Suara bising mesin diesel memecah kesunyian malam itu, namun aktivitas mengangkut kayu tersebut tetap berlangsung.

Saat ditelusuri, sejumlah truk pengangkut kayu campuran tersebut berasal dari Sebelimbingan, Pulau Laut Utara. Menurut N, seorang warga mantan pekerja bandsaw (penggergajian kayu) mengatakan, di kawasan tersebut masih marak aksi penebangan liar.

"Untuk menjangkau ke lokasi pengolahan kayu log menjadi plat harus menempuh perjalanan sekitar enam kilometer dengan kondisi jalan berbatu. Kalau pakai sepeda motor sulit, untuk memantau maraknya penebangan liar di kawasan itu cukup dengan melihat sejumlah truk yang melintas," jelasnya.

Truk pengangkut kayu dengan leluasa melintas dari jalan Sebelimbingan ke arah Sungai Taib dan Selaru. Mereka hanya melewati sebuah pos aparat di sebuah warung tepat di pertigaan jalan masuk Sebelimbingan.

"Kalau dulu setiap melintasi pos tersebut cukup dengan membayar Rp25.000 setiap tarikan (rit). Setelah itu bebas saja melenggang kemana karena mengantongi IPKR, tidak ada pemeriksaan muatan. Untuk menghindari petugas dari kepolisian maupun Dinas Kehutanan kami memasang mata-mata di beberapa titik. Dulu pakai pesawat orari sudah cukup, tapi sekarang modusnya pakai telpon genggam," jelasnya.

Upaya mengelabui petugas dilakukan para pencuri kayu ini, selebihnya apabila tetap tercium petugas, mereka memilih jalan damai dengan merogoh kocek lebih dalam.

Apabila dibiarkan, aksi illegal logging di kawasan tersebut sampai kapanpun tidak akan pernah terungkap. Modusnya, dengan cara kucing-kucingan dengan petugas selebihnya pilih damai agar bisa lolos. dhs

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: