Friday, October 13, 2006

Polda Kaltim ‘Bersih-bersih’

Jumat, 29 September 2006 02:15:07

Samarinda, BPost
Polri terus melanjutkan program ‘bersih-bersih’ di dalam institusinya. Terkait kasus illegal logging, sejumlah perwira di jajaran Polda Kaltim pun dicopot.

Para perwira itu antara lain Direktur Reserse Kriminal (Dir Reskrim) Polda Kaltim Kombes Pol Herry Prastowo, Kapolres Bulungan AKBP Hendi Handoko dan Kasat Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) AKBP Rafli. Sebelumnya Kapolri Jenderal Sutanto telah mencopot Kapolda Kaltim Irjen Josua Sitompul, yang dalam waktu dekat akan menduduki jabatan sebagai Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Mereka diduga ikut meloloskan tersangka pembalakan liar Mayjen (Purn) TNI Gusti Syaifuddin.

Pencopotan juga dilakukan tidak lama setelah muncul kabar adanya aliran dana sebesar Rp 8 miliar ke rekening pejabat Polda Kaltim. Karena itulah, muncul spekulasi pula pencopotan erat kaitannya dengan dugaan tak sedap itu. Hanya saja, Josua tetap membantah kabar adanya aliran dana yang disebut-sebut dari Gusti Syaifuddin tersebut.

Hendi Handoko, usai acara serah terima jabatan menolak diwawancarai wartawan. Yang jelas, mantan Kapolres Bulungan yang baru menempati posisinya sekitar enam bulan ini, juga akan diperiksa penyidik internal terkait lolosnya Gusti.

Diberitakan sebelumnya, meski belum jelas benar penerima uang sogokan itu, namun bukti-bukti adanya aliran dana cukup kuat. Diduga, transfer dilakukan pada 11 April 2006 melalui bank pemerintah di Jalan Sudirman Jakarta, sebanyak Rp3 miliar. Sedangkan sisanya, Rp5 miliar melalui bank pemerintah di Tarakan, Kaltim, 12 Mei 2006.

"Benar, kita dapat info adanya transfer dana dari Gusti ke rekening pejabat Polda Kaltim. Itu sebabnya kita periksa semua, termasuk kapolda, wakapolda, direskrim, kasat tipiter bahkan kapolresnya," ujar Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri Irjen Gordon Mogot, beberapa hari lalu.

Sementara keberadaan Gusti hingga kemarin masih gelap. Mabes Polri masih terus mencari tempat persembunyiannya.

Namun Polri telah memblokade enam rekening milinya di Balikpapan dan Jakarta, serta menyita aset-aset perusahaannya.lip

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: