Rabu, 20 September 2006 01:18:30
Pelaihari, BPost
Bupati Tanah Laut terperangah begitu mendengar Taman Hutan Rakyat (Tahura) Kalsel yang berada di wilayahnya terjarah.
"Masya Allah! Itu tidak bisa dibiarkan. Aktivitas penebangan liar (bangli) yang ada di kawasan itu harus segera diberantas," kata Aad begitu Adriansyah disapa, Senin (18/9).
Secepatnya Aad mengatakan akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk lebih mengintensifkan pengamanan Tahura. Dia juga akan memanggil pejabat instansi teknis terkait, khususnya Dinas Kehutanan, guna mengambil langkah-langkah khusus mengatasi masalah tersebut.
Seperti diwartakan Tim Gabungan (Polda, Korem, Brimob, Dishutprov, dan Dishut Tala) mendapati musnahnya tegakan pohon di beberapa titik di kawasan Tahura yang berada di sekitar Gunung S di wilayah Dusun Riam Pinang Desa Tanjung Kecamatan Pelaihari.
Sepertiga atau 6.400 hektare dari total luas Tahura 36 ribu hektare, berada di wilayah Tala. Tahura di wilayah Tala membentang dari Riam Pinang, Kecamatan Pelaihari hingga ke Desa Salaman di Kecamatan Kintap.
Aad menegaskan Tahura adalah kawasan yang dilindungi negara yang statusnya berada di atas hutan lindung. Apa pun alasannya, Tahura tidak boleh diganggu gugat. Keberadaannya harus dilindungi secara maksimal.
Tahura memiliki banyak manfaat dan fungsi. Di antaranya sebagai daerah resapan air, penjaga keseimbangan ekosistem, pendidikan (riset), dan wisata.
"Begitu pentingnya Tahura bagi kita semua. Karena itu, kita bersama harus turut menjaganya. Saya selaku pemimpin di Tala akan secepatnya melakukan langkah kongkret untuk turut membantu aparat keamanan mengamankan Tahura," tandas Aad.
Sebelumnya Kapolres Tala AKBP Drs Sumarso mengatakan telah menerjunkan beberapa personel ke kawasan Gunung S di Riam Pinang. Penangkapan akan langsung dilakukan jika didapati pelaku bangli di kawasan tersebut.
Sementara mengenai keluhan Dinas Kehutanan Tala tentang minimnya sarana dan dana pengawasan kawasan hutan, Aad berjanji akan memberikan anggaran yang memadai.
"Tentu ini akan diperhatikan secara serius mengingat kondisi Tahura yang sekarang butuh penanganan cepat."
Hanya saja Aad heran selama ini pejabat berwenang Dishut tidak pernah menyampaikan kendala serta kondisi Tahura yang memprihatinkan tersebut.
Dishut Tala hingga kini tidak memiliki satu unit pun mobil lapangan. Bahkan, ketika mengantarkan Tim dari Provinsi mengecak Tahura di Riam Pinang, dua pekan silam, mereka sempat kalang kabut mencari pinjaman mobil lapangan dari Banjarmasin. roy
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
No comments:
Post a Comment