Wednesday, April 04, 2007

Uji Coba Mesin PT MAL Dipending

Kamis, 25 Januari 2007

KOTABARU – Walau sebelumnya PT Mangium Anugerah Lestari (MAL) memastikan uji coba mesin pengolahan chip wood (bahan baku bubur kertas/pulp) bulan ini, terpaksa hajatan itu dipending. Itu setelah pelabuhan di kawasan pabrik belum selesai dibangun.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kotabaru Hasbi M Tawab mengungkapkan, dipendingnya uji coba karena perusahaan masih menunggu selesainya Jetty. Sedangkan untuk bahan baku untuk uji coba mesin, PT MAL sudah punya bahan baku serbuk (BBS) sekitar 11.900 meter kubik.

"Semua bahan baku disuplai PT Inhutani II dan sebenarnya uji coba mesin tersebut sudah tidak ada masalah. Kapan pun uji coba mesin bisa dilaksanakan," jelas Hasbi, kepada wartawan kemarin.

Selain sudah mempunyai BBS, bangunan fisik PT MAL pun hampir rampung. Bahkan perusaahaan yang berdiri di desa Ale-Ale, Kecamatan Pulau Laut Selatan, itu sudah mengantongi ijin prinsip produksi dari Menteri Kehutanan Nomor S.784/Menhut-VI/2006 tanggal 26 Desember 2006 lalu.

"Saat ini kita sudah mengusulkan untuk penempatan petugas pemantau dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan, untuk memantau bahan baku di perusahaan itu. Walau hanya uji coba mesin, tapi kita akan tetap menempatkan orang untuk memantau kegiatan perusahaan," lanjut Hasbi.

Masalah lain yang dihadapi perusahaan bermodal asing berbendera United Fiber ini masih menghadapi kendala pembebasan lahan. Dari sekitar 80 hektare lahan yang dicadangkan, baru sekitar 60 hektare yang sudah dibebaskan. Itu karena masih ketiadaan kesepakatan antara perusahaaan dan warga sekitar.

''Masyarakat yang lahannya belum kami bebaskan itu menyalahi komitmen tentang nilai harga tanah yang sudah disepakati,'' ujar seorang pimpinan PT MAL Hendrawan kepada wartawan,

Semula, jelas Direktur PT Hutan Rindang Buana itu, disepakati nilai pergantian lahan warga senilai Rp5.500 perM2. Tapi, akhir-akhir ini masyarakat yang tanahnya belum dibebaskan minta harga dinaikkan.(ins)

No comments: