Monday, February 12, 2007

Warga Minta Pekerjaan

Senin, 05 Februari 2007
Palangkaraya, Kompas - Sebagian warga Kelurahan Pahandut Seberang, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meminta agar pemerintah daerah memberikan alternatif lapangan kerja setelah belasan kilang penggergajian kayu di wilayah itu ditutup dan dipasangi garis polisi dalam sebulan terakhir.

"Karena tidak ada penghasilan, banyak warga yang mengutang ke warung. Tiap orang bisa berutang hingga Rp 500.000. Ini kan tidak bisa terus-terusan karena modal pemilik warung juga terbatas," kata Qusaini Yahya, warga Pahandut Seberang, di Palangkaraya, Sabtu (3/2).

Bersama banyak warga yang lain, Qusaini juga mengadukan nasib mereka ke DPRD Kota Palangkaraya, Selasa lalu. Mereka adalah warga yang menggantungkan hidupnya dari bekerja di penggergajian kayu. Karena tak ada lagi penghasilan, sebagian warga mulai menjual barang-barang berharga milik mereka untuk biaya hidup.

Di Pahandut Seberang terdapat belasan usaha penggergajian. Beberapa di antaranya sudah beroperasi sejak 20 tahun lalu. Satu usaha penggergajian kayu sedikitnya memiliki 20 tenaga kerja.

Qusaini menuturkan, penggergajian di Pahandut Seberang mendapat kayu dari penebangan kecil-kecilan di sekitar Palangkaraya, juga memanfaatkan kayu limbah yang tenggelam.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemerintah Kota Palangkaraya Asmat Limbong menuturkan, ada 13 kilang penggergajian di Pahandut Seberang yang dipasangi garis polisi. "Sebagian karena izinnya sudah mati, sebagian lagi malah tidak memiliki izin," kata Asmat.

"Kemungkinan mereka memanfaatkan kayu tebangan masyarakat skala kecil. Biasanya, ada kayu 10 batang pun mereka gesek (gergaji)," kata Asmat.

Pemkot Palangkaraya sedang mencari solusi bagi usaha penggergajian itu. Antara lain dengan menjajaki kemungkinan mendapatkan bahan baku kayu resmi dari pemegang IPK atau HPH di Kabupaten Gunung Mas.

Doddy Fardian, Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kalteng, meminta pemerintah daerah membantu kebutuhan bahan pokok bagi pekerja yang kini tak berpenghasilan itu.

"Jangka panjang, pemerintah membantu masyarakat beralih ke usaha nonkayu, semisal usaha karamba di tepian Kahayan," kata Doddy. (CAS)

No comments: