Wednesday, October 18, 2006

Bangli Jarah Tahura

Minggu, 17 September 2006 04:13

Pelaihari, BPost
Taman Hutan Rakyat (Tahura) Kalsel dijarah. Tegakan pohon di beberapa titik di wilayah Riam Pinang Kecamatan Pelaihari dilaporkan musnah akibat penebangan liar (bangli).

Informasi diperoleh, luasan Tahura yang terjarah mencapai puluhan hektare. Lokasinya di sekitar Gunung S berjarak 40 kilometer dari kota Pelaihari atau dua jam dari Riam Pinang.

Puluhan orang yang berada di kawasan tersebut lari tunggang langgang ketika tim gabungan (Polda, Korem, Brimob, Dishutprov, dan Dishut Tala) meninjau lokasi itu, Rabu pekan lalu.

Di lokasi itu, tim menemukan satu unit chain saw, sajam (lima celurit, tujuh parang) dan ratusan butir peluru yang sebagian masih aktif.

"Kami juga mendapati tumpukan ulin olahan siap angkut dengan panjang 1-3 meter, banyaknya sekitar tiga truk. Tak jauh dari situ, ada 50-an sepeda motor yang sepertinya akan digunakan untuk mengangkut ulin tersebut," sebut Pgs Kadishut Tala Ir Syukraeni Sjukran didampingi Polhut Suratno, Jumat (15/9).

Suratno yang ambil bagian dalam tim gabungan membeberkan, ada empat titik Tahura di kawasan Riam Pinang yang terjarah seluas 42-an hektare. Satu titik di antaranya seluas 12 hektare telah bersih karena selesai dibakar.

Suratno meyakini, kerusakan Tahura tidak hanya terjadi di kawasan Riam Pinang di Gunung S, tetapi juga di bagian yang lebih hulu hingga di wilayah Kabupaten Banjar. Indikatornya, banyak bekas roda kendaraan bermotor di jalan setapak yang menuju hulu.

"Sayang kami tidak bisa menjangkau lebih jauh. Mobil ranger double gardan yang kami pakai tertahan di Gunung S. Harus berjalan kaki setidaknya satu hingga dua jam untuk menjangkau bagian hulu Tahura," sebut Suratno.

Kendati pengelolaan Tahura berada di tangan BKSDA Banjarbaru, Syukraeni mengatakan, pihaknya berupaya menjaga aset negara tersebut. Namun diakui, kegiatan lapangan belum bisa dilakukan secara maksimal, karena keterbatasan fasilitas dan dana.

"Hingga kini kami tidak punya mobil lapangan. Kami sudah usul ke BKSDA agar memberikan satu dari lima unit mobil lapangan mereka, tapi tidak disetujui. Sementara, dalam ABT APBD Tala tahun ini, usulan kami untuk menganggarkan biaya pengawasan kawasan hutan dicoret," keluh Syukraeni.

Terpisah, Kapolres Tala AKBP Drs Sumarso mengatakan, dirinya telah menerjunkan personel untuk memonitor Tahura di kawasan Riam Pinang. roy

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: