Thursday, August 17, 2006

Karyawan Gunung Meranti Makin Resah

Senin, 09 Oktober 2006 01:07

Banjarmasin, BPost - Ribuan karyawan PT Gunung Meranti Group gelisah. Sudah empat bulan tidak menerima gaji. Sekitar 564 karyawan memilih meminta pemutusan hubungan kerja (PHK). Alasannya, uang pesangon perusahaan dapat digunakan untuk modal pulang kampung. Maklum, sebagian pekerja berasal dari luar Kalimantan Selatan.

Ketua penuntutan hak karyawan, Sistiono mengatakan, perusahaan harus memenuhi tuntutan PHK tersebut karena terbukti selama tiga bulan berturut-turut tidak mampu menggaji karyawan.

Demikian ditegaskan Sistiono bersama sejumlah karyawan, didampingi Aliansi Penyelamatan Indonesia yang dipimpin Syamsul Maarif ketika berkunjung ke redaksi BPost, Kamis (10/8).

Sistiono mengaku telah melakukan berbagai upaya agar perusahaan mau memenuhi tuntutan yakni dengan mendatangi Kapolda Kalsel Brigjen Halba R Nugroho, Wakil Gubernur Rosehan NB, dan DPRD Kalsel. Namun masih belum menuai hasil.

"Bukan hanya gaji kami yang hilang, uang Jamsostek Rp2,9 miliar tidak dibayarkan perusahaan, padahal setiap bulan gaji kami dipotong. Kemudian uang koperasi kami juga tidak jelas nasibnya," keluh Sistiono yang diamani karyawan lainnya.

Syamsul Maarif menambahkan, pada 20 Agustus mendatang, karyawan akan menggelar rapat akbar sebagai bentuk keprihatinan bersama, sekaligus merapatkan barisan untuk membulatkan tuntutan.

Dan pada 28 Agustus, DPRD Kalsel berjanji memanggil Komisaris Utama Handrawan Tiono untuk bertemu dengan karyawan guna mencari titik temu.

Kamal, wakil ketua penuntutan hak karyawan mengaku, jika dia di-PHK maka pesangon yang akan diterimanya sebesar Rp15 juta sebagai uang jasa mengabdi selama 18 tahun.

"Kini banyak teman-teman kami hidupnya mengandalkan bantuan dari keluarga. Kasihan, karena setiap kali perusahaan mengumumkan ada penggajian, setelah didatangi ternyata hanya bohong. Bayangkan mereka datang jauh-jauh dari Kandangan, sampai di perusahaan tidak ada apa-apa," tuturnya.rbt

No comments: