Saturday, February 17, 2007

Perambahan Lahan Gambut Marak

Rabu, 10 Januari 2007 01:59:55


--------------------------------------------------------------------------------

Jambi, BPost
Semakin habisnya kayu dalam hutan mengakibatkan perambahan gila-gilaan di lahan gambut oleh masyarakat. Hanya dalam setahun, 1.000 hektar lebih lahan di Hutan Lindung Gambut, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, rusak.

Dalam pantauan di hutan lindung gambut, Kecamatan Tungkal Ilir,Tanjung Jabung Barat, melewati jalur Sungai Bram Itam, pengangkutan kayu-kayu ilegal dengan menggunakan perahu motor, sangat marak. Setiap 15 menit, perahu-perahu pengangkut kayu balok maupun kulit kayu itu melintas.

Dalam kondisi sungai pasang, para perambah liar juga merakitkan kayu dari hulu ke hilir, untuk selanjutnya dijemur, lalu dijual. Mereka juga membuka kanal-kanal baru sebagai jalur pengangkutan kayu. Kulit kayu potongan sepanjang 4-5 meter dijual pada harga Rp 4.000 per batang.

Masyarakat dari kecamatan sekitar membuka gubuk-gubuk untuk kegiatan perambahan di tiap-tiap tempat, dan selanjutnya mereka berpindah lagi mencari tutupan lahan yang masih baik. Di Kawasan yang telah kosong itu, mereka membuka ladang jagung dan kebun kelapa sawit.

Udin, salah seorang perambah hutan mengemukakan, satu warga dapat menjual sekitar 20-an lapis kayu atau kulit kayu untuk dijual. "Kami baru 10 hari di sini mengumpulkan kayu, lalu dijual ke pengepul," tuturnya, Selasa (9/1).

Ia mengaku telah lima tahun melaksanakan kegiatan tersebut dengan cara berpindah-pindah, bersama sejumlah teman.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jambung Barat, Dadang Suhendar mengemukakan, perambahan hutan lindung gambut terjadi lima tahun belakangan, namun keluasan lahan yang rusak dalam setahun terakhir yang meningkat drastis. "Mungkin karena kayu-kayu di hutan sudah hampir habis, sehingga mereka merambah ke hutan gambut," tuturnya.kcm


--------------------------------------------------------------------------------

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: